TUJUAN DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Indonesia sangat
banyak meiliki kebudayaan, tapi jarang rakyat nya yang mengetahui dan
menerapkan nya sehari-hari, bung karno “bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai pahlawannya” dan rasa
menghargai sendiri termasuk salah satu kebudayaan Indonesia. Dari ucapannya
bung karno telah mengajari kita bersikap berbudaya.
Itulah kenapa mahasiswa sebagai penerus bangsa dan sebagai
agent of change wajib di ajari yang nama nya ilmu budaya dasar. Di dalam ilmu
budaya dasar mahasiswa di wajibkan untuk memahami segala kebudayaan bangsa ini
yang telah tertanam di bangsa ini serta yang telah di ajarkan oleh nenek moyang
kita.
Dulunya Indonesia persatuan dari macam-macam kerajaan dari
berbagai daerah yang di namakan nusantara, itu lah kenapa Indonesia meiliki
beragam budaya, di setiap daerah di nusantara ini meiliki kebudayaannya
masing-masing, seperti pakaian daerah, alat musik, rumah adat, senjata adat,
dan bahasa yang berbeda.
TUJUAN
Tujuannya mahasiswa mempelajari IBD adalah untuk lebih mengenali budaya nya sendiri yang saat ini sudah mulai terkikis oleh budaya-budaya asing, mengingat bahwa bangsa asing mulai masuk ke Indonesia dengan mudah nya tanpa ada filter sama sekali. Kebudayaan asing inilah yang mulai merubah kepribadian bangsa Indonesia, hal ini harus segera di antisipasi agar kebudayaan bangsa Indonesia tetap terjaga dan terpelihara, itu lah kenapa IBD tepat sekali jika di ajarkan di universitasang
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup ilmu budaya dasar adalah segala aspek
kehidupan yang seluruh nya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budayanya
yang dapat di dekati atau di perbaiki dengan ilmu budaya dasar sendiri.
di bawah ini penjelasan tentang salah satu budaya kita yaitu Tari Kecak dari Bali
di bawah ini penjelasan tentang salah satu budaya kita yaitu Tari Kecak dari Bali
Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/,
secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan
tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki.
Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki
yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan
"cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian,
Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi
tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan
komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan
harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para
penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan
catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari
lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Lagu
tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan
alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang
memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar
tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan
tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan
tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya
sumber : wikipedia.org