Rabu, 12 Maret 2014

TUJUAN DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

TUJUAN DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Indonesia sangat banyak meiliki kebudayaan, tapi jarang rakyat nya yang mengetahui dan menerapkan nya sehari-hari, bung karno “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai  pahlawannya” dan rasa menghargai sendiri termasuk salah satu kebudayaan Indonesia. Dari ucapannya bung karno telah mengajari kita bersikap berbudaya.

Itulah kenapa mahasiswa sebagai penerus bangsa dan sebagai agent of change wajib di ajari yang nama nya ilmu budaya dasar. Di dalam ilmu budaya dasar mahasiswa di wajibkan untuk memahami segala kebudayaan bangsa ini yang telah tertanam di bangsa ini serta yang telah di ajarkan oleh nenek moyang kita.
Dulunya Indonesia persatuan dari macam-macam kerajaan dari berbagai daerah yang di namakan nusantara, itu lah kenapa Indonesia meiliki beragam budaya, di setiap daerah di nusantara ini meiliki kebudayaannya masing-masing, seperti pakaian daerah, alat musik, rumah adat, senjata adat, dan bahasa yang berbeda.

TUJUAN

Tujuannya mahasiswa mempelajari IBD adalah untuk lebih mengenali budaya nya sendiri yang saat ini sudah mulai terkikis oleh budaya-budaya asing, mengingat bahwa bangsa asing mulai masuk ke Indonesia dengan mudah nya tanpa ada filter sama sekali. Kebudayaan asing inilah yang mulai merubah kepribadian bangsa Indonesia, hal ini harus segera di antisipasi agar kebudayaan bangsa Indonesia tetap terjaga dan terpelihara, itu lah kenapa IBD tepat sekali jika di ajarkan di universitasang

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup ilmu budaya dasar adalah segala aspek kehidupan yang seluruh nya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budayanya yang dapat di dekati atau di perbaiki dengan ilmu budaya dasar sendiri.
di bawah ini penjelasan tentang salah satu budaya kita yaitu Tari Kecak dari Bali
)
Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya
sumber : wikipedia.org